Baru-baru ini, Los Angeles Unified School District (LAUSD) mengalami kebocoran data besar-besaran yang mempengaruhi jutaan siswa dan ribuan guru serta staf. Menurut laporan, kerentanan dalam sistem Snowflake telah dieksploitasi, mengakibatkan bocornya data pada sekolah tersebut. Para peretas, yang dikenal dengan nama Vice Society, telah mengancam akan membocorkan data yang dicuri jika tuntutan tebusan mereka tidak dipenuhi.
.
Dalam serangan siber ini, informasi identifikasi pribadi seperti detail paspor, nomor Jaminan Sosial, dan formulir pajak menjadi korban. Selain itu, laporan keuangan yang mengandung detail rekening bank, informasi kesehatan termasuk data tes COVID-19, laporan hukuman sebelumnya, dan penilaian psikologis siswa juga terungkap. Kejadian ini menandai salah satu kebocoran data pendidikan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
.
LAUSD telah mengambil sikap tegas untuk tidak membayar tebusan kepada Vice Society, dengan alasan bahwa dana publik seharusnya digunakan untuk mendanai siswa dan pendidikan, bukan untuk menyerah pada sindikat kejahatan. Sebagai tanggapan, para peretas telah mempublikasikan di situs web gelap mereka sebesar 500GB data yang dicuri yang sekaligus menunjukkan keparahan dari serangan tersebut.
.
Untuk membantu mereka yang terkena dampak, LAUSD telah menyiapkan hotline baru untuk orang tua dan siswa yang memiliki pertanyaan tentang serangan siber tersebut. Keamanan siber telah menjadi perhatian utama bagi lembaga pendidikan di seluruh dunia, dan insiden ini menyoroti pentingnya perlindungan data yang kuat dan respons cepat terhadap insiden keamanan siber.
.
sumber
.
Dalam serangan siber ini, informasi identifikasi pribadi seperti detail paspor, nomor Jaminan Sosial, dan formulir pajak menjadi korban. Selain itu, laporan keuangan yang mengandung detail rekening bank, informasi kesehatan termasuk data tes COVID-19, laporan hukuman sebelumnya, dan penilaian psikologis siswa juga terungkap. Kejadian ini menandai salah satu kebocoran data pendidikan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
.
LAUSD telah mengambil sikap tegas untuk tidak membayar tebusan kepada Vice Society, dengan alasan bahwa dana publik seharusnya digunakan untuk mendanai siswa dan pendidikan, bukan untuk menyerah pada sindikat kejahatan. Sebagai tanggapan, para peretas telah mempublikasikan di situs web gelap mereka sebesar 500GB data yang dicuri yang sekaligus menunjukkan keparahan dari serangan tersebut.
.
Untuk membantu mereka yang terkena dampak, LAUSD telah menyiapkan hotline baru untuk orang tua dan siswa yang memiliki pertanyaan tentang serangan siber tersebut. Keamanan siber telah menjadi perhatian utama bagi lembaga pendidikan di seluruh dunia, dan insiden ini menyoroti pentingnya perlindungan data yang kuat dan respons cepat terhadap insiden keamanan siber.
.
sumber