Pada tanggal 14 Maret 2024, sebuah serangan siber skala besar dilaporkan telah mempengaruhi 43 juta pekerja Prancis, lebih dari dua pertiga dari total populasi negara tersebut. Badan ketenagakerjaan pemerintah Prancis, France Travail, dan Cap Emploi mengumumkan bahwa mereka telah menjadi korban dari sebuah intrusi ke dalam sistem informasi mereka.
.
Detail Kebocoran
Detail Kebocoran
Data pribadi yang bocor mencakup nama depan dan belakang, nomor Jaminan Sosial, pengenal France Travail, alamat email dan pos, serta nomor telepon. Tanggal lahir juga termasuk dalam data yang bocor, menurut Cap Emploi. CNIL, agensi perlindungan data Prancis, menyatakan bahwa serangan ini "berpotensi memungkinkan ekstraksi data dari 43 juta pengguna. Angka ini, yang masih perlu dikonfirmasi, menyangkut orang-orang yang saat ini terdaftar dalam daftar pencari kerja atau yang telah terdaftar selama 20 tahun terakhir, serta orang-orang dengan ruang kandidat (akun pencari kerja) di francetravail.fr,.
.
Dampak dan Tindakan
Dampak dan Tindakan
Menurut otoritas, pelaku jahat tidak mendapatkan akses ke kata sandi dan detail perbankan. Namun, ada peringatan bahwa para penyerang siber mungkin mencoba mengeksploitasi data secara ilegal. Saat ini, individu yang terdampak tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah mereka terdampak. Mereka akan diberitahu secara individu oleh France Travail dalam beberapa hari mendatang.
.
Kantor kejaksaan umum Paris telah membuka penyelidikan, dan orang-orang yang ingin mengajukan pengaduan diundang untuk melakukannya, menurut CNIL. Otoritas Prancis memperingatkan kemungkinan bahwa peretas akan menggabungkan kebocoran ini dengan informasi dari kebocoran sebelumnya. CNIL menyarankan warga untuk sangat waspada terhadap pesan (SMS, email) yang mungkin mereka terima, terutama jika mereka diundang untuk melakukan tindakan darurat, seperti pembayaran. Pengguna tidak boleh membagikan kata sandi atau detail perbankan. "Kewaspadaan diperlukan dalam beberapa hari ke depan, tetapi juga dan terutama dalam jangka panjang,".
Kantor kejaksaan umum Paris telah membuka penyelidikan, dan orang-orang yang ingin mengajukan pengaduan diundang untuk melakukannya, menurut CNIL. Otoritas Prancis memperingatkan kemungkinan bahwa peretas akan menggabungkan kebocoran ini dengan informasi dari kebocoran sebelumnya. CNIL menyarankan warga untuk sangat waspada terhadap pesan (SMS, email) yang mungkin mereka terima, terutama jika mereka diundang untuk melakukan tindakan darurat, seperti pembayaran. Pengguna tidak boleh membagikan kata sandi atau detail perbankan. "Kewaspadaan diperlukan dalam beberapa hari ke depan, tetapi juga dan terutama dalam jangka panjang,".
.
Konteks Serangan Siber
Konteks Serangan Siber
Pengumuman ini mengikuti laporan serangan siber besar-besaran terhadap otoritas Prancis awal pekan ini, ketika sejumlah serangan DDoS, yang dilakukan oleh pelaku jahat Anonymous Sudan, sementara waktu mengganggu sejumlah situs web pemerintah.
.
Artikel ini disusun dengan mempertimbangkan minat Anda dalam bidang keamanan siber dan latar belakang teknis Anda, serta keingintahuan Anda tentang peristiwa dan tren terkini di bidang ini. Saya berharap artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan menarik bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau memerlukan informasi tambahan, jangan ragu untuk bertanya.
sumber
Artikel ini disusun dengan mempertimbangkan minat Anda dalam bidang keamanan siber dan latar belakang teknis Anda, serta keingintahuan Anda tentang peristiwa dan tren terkini di bidang ini. Saya berharap artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan menarik bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau memerlukan informasi tambahan, jangan ragu untuk bertanya.
sumber