Internet of Things (IoT) adalah istilah yang mengacu pada jaringan perangkat yang saling terhubung dan dapat mengirim dan menerima data melalui internet. IoT mencakup berbagai macam perangkat, mulai dari kamera pengawas, lampu pintar, termostat, hingga mobil otonom. IoT menawarkan banyak manfaat bagi berbagai sektor, seperti meningkatkan efisiensi, produktivitas, kenyamanan, dan inovasi. Namun, IoT juga membawa tantangan besar bagi keamanan siber, karena perangkat IoT sering kali rentan terhadap serangan dan eksploitasi oleh para peretas.
.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Viakoo, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi untuk mengelola dan mengamankan infrastruktur IoT, setengah dari para pemimpin IT percaya bahwa IoT adalah titik lemah terbesar dalam upaya keamanan mereka. Studi tersebut juga menemukan bahwa selama setahun terakhir, 50% perusahaan telah mengalami insiden siber terkait IoT, dengan 44% di antaranya bersifat parah dan 22% mengancam operasi bisnis.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Viakoo, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi untuk mengelola dan mengamankan infrastruktur IoT, setengah dari para pemimpin IT percaya bahwa IoT adalah titik lemah terbesar dalam upaya keamanan mereka. Studi tersebut juga menemukan bahwa selama setahun terakhir, 50% perusahaan telah mengalami insiden siber terkait IoT, dengan 44% di antaranya bersifat parah dan 22% mengancam operasi bisnis.
.
Beberapa faktor yang menyebabkan IoT menjadi rentan terhadap ancaman siber adalah:
Beberapa faktor yang menyebabkan IoT menjadi rentan terhadap ancaman siber adalah:
- Kurangnya standar dan regulasi yang mengatur keamanan IoT. Tidak ada otoritas tunggal yang bertanggung jawab untuk menetapkan dan menegakkan standar keamanan IoT yang konsisten dan komprehensif. Hal ini menyebabkan adanya variasi kualitas dan kredibilitas antara vendor dan produk IoT yang berbeda.
- Kurangnya kesadaran dan edukasi tentang keamanan IoT. Banyak pengguna dan pengembang IoT yang tidak menyadari atau mengabaikan risiko keamanan yang terkait dengan perangkat IoT mereka. Mereka mungkin tidak melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, seperti mengubah kata sandi default, memperbarui perangkat lunak, atau mengenkripsi data.
- Kompleksitas dan heterogenitas IoT. IoT terdiri dari jutaan perangkat yang berbeda-beda dalam hal fungsi, ukuran, arsitektur, protokol, dan vendor. Hal ini menyulitkan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengamankan semua perangkat IoT yang ada dalam sebuah jaringan.
- Pertumbuhan dan perluasan IoT. IoT terus berkembang dan menjangkau berbagai bidang dan aplikasi. Hal ini meningkatkan jumlah dan variasi perangkat IoT yang harus dipantau dan dilindungi, serta meningkatkan potensi dampak negatif jika terjadi insiden siber.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, para pemimpin IT perlu mengimplementasikan strategi dan solusi yang tepat untuk keamanan IoT. Menurut laporan Viakoo, 90% para pemimpin IT percaya bahwa solusi keamanan tanpa agen (agentless) adalah penting, tetapi hanya sepertiga (35%) yang merasa berhasil dalam upaya mereka untuk memperbaiki kerentanan IoT. Selain itu, mayoritas para pemimpin IT (71%) menyesal tidak memulai rencana keamanan IoT mereka dengan cara yang berbeda untuk memungkinkan perbaikan kerentanan yang lebih cepat. Selain itu, 83% para pemimpin IT setuju bahwa permukaan serangan mereka telah bertambah satu aplikasi pada satu waktu dan menganjurkan pendekatan perbaikan yang sesuai.
.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh para pemimpin IT untuk meningkatkan keamanan IoT adalah:
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh para pemimpin IT untuk meningkatkan keamanan IoT adalah:
- Melakukan penilaian risiko secara berkala dan menyeluruh untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan semua perangkat IoT yang ada dalam jaringan, serta menentukan tingkat kerentanan dan ancaman yang mereka hadapi.
- Menerapkan pendekatan zero-trust untuk keamanan IoT, yang berarti tidak mempercayai perangkat atau entitas apa pun secara default, tetapi memverifikasi identitas dan otoritas mereka sebelum memberikan akses atau izin.
- Mengotomatisasi proses pemindaian dan penambalan kerentanan untuk mempercepat perbaikan, serta mengurangi beban kerja dan kesalahan manusia.
- Menstandarkan konfigurasi dan mengintegrasikan keamanan ke dalam pengembangan perangkat IoT untuk mengatasi kerentanan sejak dini.
- Bekerja sama dengan vendor yang terpercaya dan berkualitas untuk mendapatkan pembaruan keamanan yang berkelanjutan dan dukungan teknis yang memadai.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, para pemimpin IT dapat membangun kepercayaan dalam rencana keamanan IoT mereka dan secara efektif mengurangi risiko dan dampak dari insiden siber terkait IoT. Keamanan IoT adalah tanggung jawab bersama antara pengguna, pengembang, vendor, dan regulator. Dengan berkolaborasi dan berinovasi, kita dapat menciptakan IoT yang lebih aman, andal, dan bermanfaat bagi semua pihak.
sumber