Kelompok peretas yang bernama Kimsuky, telah diidentifikasi sebagai pelaku serangan rekayasa sosial baru yang menggunakan akun Facebook fiktif untuk menyerang pengguna facebook lainnya melalui Messenger yang tujuan akhirnya untuk menyebarkan malware. Menurut perusahaan keamanan siber Korea Selatan, Genians, pelaku ancaman ini menciptakan akun Facebook dengan identitas palsu yang menyamar sebagai pejabat publik yang bekerja di bidang hak asasi manusia salah satu negara.
.
Serangan ini dirancang untuk menipu target agar mengklik tautan/link berbahaya yang akan menginfeksi perangkat mereka dengan malware. Serangan ini menunjukkan tingkat kecanggihan yang tinggi dan kemampuan adaptasi dari kelompok Kimsuky, yang dikenal karena taktik spionase sibernya yang cerdik.
Serangan ini dirancang untuk menipu target agar mengklik tautan/link berbahaya yang akan menginfeksi perangkat mereka dengan malware. Serangan ini menunjukkan tingkat kecanggihan yang tinggi dan kemampuan adaptasi dari kelompok Kimsuky, yang dikenal karena taktik spionase sibernya yang cerdik.
.
Kimsuky telah lama menjadi subjek pengawasan oleh komunitas keamanan siber karena serangannya yang terus-menerus dan inovatif terhadap berbagai target, termasuk aktivis hak asasi manusia, peneliti, dan organisasi pemerintah. Serangan terbaru ini menegaskan pentingnya kesadaran keamanan siber dan kebutuhan akan langkah-langkah perlindungan yang kuat di media sosial.
.
Maka dari itu, untuk para pengguna media sosial khusunya Facebook dan Messenger agar lebih berhati hati lagi dalam mengklik tautan/link berbahaya dari akun yang tidak dikenal maupun yang dikenal.
sumber
Kimsuky telah lama menjadi subjek pengawasan oleh komunitas keamanan siber karena serangannya yang terus-menerus dan inovatif terhadap berbagai target, termasuk aktivis hak asasi manusia, peneliti, dan organisasi pemerintah. Serangan terbaru ini menegaskan pentingnya kesadaran keamanan siber dan kebutuhan akan langkah-langkah perlindungan yang kuat di media sosial.
.
Maka dari itu, untuk para pengguna media sosial khusunya Facebook dan Messenger agar lebih berhati hati lagi dalam mengklik tautan/link berbahaya dari akun yang tidak dikenal maupun yang dikenal.
sumber