Sebuah kumpulan data yang berisi informasi pribadi dari 26 juta pengguna Duolingo, aplikasi pembelajaran bahasa gratis, telah dirilis di forum peretasan. Kumpulan data tersebut berisi nama pengguna, alamat email, tanggal lahir, negara, dan informasi lainnya.
.
.
Kumpulan data tersebut kemungkinan besar diperoleh melalui scraping, yang merupakan proses pengambilan data dari situs web tanpa izin. Pelaku peretasan kemungkinan menggunakan bot untuk memindai situs web Duolingo dan mengumpulkan informasi pengguna.
.
.
Rilis kumpulan data ini merupakan pelanggaran privasi yang serius. Informasi pribadi yang bocor dapat digunakan untuk melakukan penipuan, seperti phishing atau pencurian identitas. Pengguna Duolingo yang informasinya bocor disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti mengubah kata sandi mereka dan mengaktifkan otentikasi dua faktor.
.
.
Duolingo telah menanggapi kebocoran data dengan mengaktifkan otentikasi dua faktor untuk semua pengguna dan menawarkan layanan bantuan gratis kepada pengguna yang terkena dampak. Perusahaan juga telah meluncurkan penyelidikan internal untuk menentukan bagaimana data tersebut dapat dicuri.
.
.
Kebocoran data Duolingo adalah pengingat bahwa semua situs web dan aplikasi rentan terhadap serangan peretasan. Pengguna disarankan untuk selalu berhati-hati saat membagikan informasi pribadi mereka online.
Berikut adalah beberapa tips untuk melindungi privasi Anda online:
Berikut adalah beberapa tips untuk melindungi privasi Anda online:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.
- Aktifkan otentikasi dua faktor untuk akun yang memungkinkannya.
- Berhati-hati saat membagikan informasi pribadi Anda online.
- Perbarui perangkat lunak Anda ke versi terbaru.
- Gunakan antivirus yang up-to-date.