Cara Mudah Menghindari Phising

By SumedangKab-CSIRT in Literasi Keamanan Informasi

Literasi Keamanan Informasi
Phising adalah salah satu bentuk kejahatan siber yang bertujuan untuk mencuri data pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon, email, kata sandi, nomor kartu kredit, atau nomor rekening. Pelaku phising biasanya berpura-pura menjadi pihak yang terpercaya, seperti bank, perusahaan, atau lembaga resmi, dan mengirimkan pesan atau email yang meminta korban untuk memasukkan data pribadi mereka di sebuah situs web palsu.
.
Data pribadi yang diperoleh oleh pelaku phising dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang merugikan korban, seperti mengakses akun, melakukan transaksi, atau memeras uang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghindari phising agar tidak menjadi korban. Berikut adalah beberapa cara mudah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah phising:
.
1. Jaga Data Pribadi Anda
Salah satu cara paling efektif untuk menghindari phising adalah dengan menjaga data pribadi Anda dengan baik. Jangan pernah memberikan data pribadi Anda kepada orang yang tidak Anda kenal atau tidak Anda percayai. Jika Anda menerima pesan atau email yang meminta data pribadi Anda, jangan langsung membalas atau mengklik tautan yang ada. Pastikan dulu apakah pesan atau email tersebut berasal dari sumber yang resmi dan terpercaya.
.
Anda juga dapat menghubungi pihak yang mengirimkan pesan atau email tersebut melalui saluran komunikasi yang lain, seperti telepon, untuk memverifikasi kebenarannya. Jika ternyata pesan atau email tersebut palsu, segera hapus dan laporkan kepada pihak yang berwenang.
.
2. Jangan Klik Tautan Sembarangan
Tautan adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh pelaku phising untuk mengarahkan korban ke situs web palsu. Oleh karena itu, jangan asal klik tautan yang Anda terima melalui pesan atau email. Periksa dulu apakah tautan tersebut aman dan sesuai dengan konten pesan atau email.
.
Anda dapat mengecek tautan tersebut dengan cara mengarahkan kursor ke atasnya tanpa mengkliknya. Anda akan melihat alamat situs web yang sebenarnya di bagian bawah layar. Jika alamat situs web tersebut mencurigakan, berbeda dengan yang seharusnya, atau memiliki ejaan yang salah, jangan klik tautan tersebut.
.
3. Perhatikan Ejaan dan Tata Bahasa
Salah satu ciri-ciri pesan atau email phising adalah adanya kesalahan ejaan atau tata bahasa yang buruk. Hal ini karena pelaku phising sering menggunakan alat penerjemah otomatis atau tidak menguasai bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, perhatikan baik-baik apakah pesan atau email yang Anda terima memiliki ejaan dan tata bahasa yang benar dan profesional.
.
Jika Anda menemukan kesalahan ejaan atau tata bahasa yang aneh atau tidak wajar, Anda dapat curiga bahwa pesan atau email tersebut adalah phising. Jangan percaya dengan pesan atau email yang mengandung kata-kata yang menekan, mengancam, atau menjanjikan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
.
4. Gunakan Software Resmi
Software resmi adalah software yang berasal dari pengembang atau penyedia yang terpercaya dan memiliki lisensi yang sah. Software resmi biasanya memiliki fitur keamanan yang dapat melindungi Anda dari phising dan malware lainnya. Oleh karena itu, gunakan software resmi untuk perangkat dan aktivitas Anda di internet.
.
Beberapa contoh software resmi yang dapat Anda gunakan adalah browser web versi terbaru, antivirus yang terpercaya, dan aplikasi yang diunduh dari sumber resmi, seperti Google Play Store atau Apple App Store. Hindari menggunakan software bajakan, tidak resmi, atau tidak dikenal, karena software tersebut dapat mengandung malware atau celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku phising.

5. Tingkatkan Keamanan Perangkat
Perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses internet, seperti komputer, laptop, atau smartphone, juga harus dilindungi dari phising. Anda dapat meningkatkan keamanan perangkat Anda dengan cara-cara berikut:
  • Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun yang Anda miliki. Kata sandi yang kuat adalah yang memiliki kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Jangan menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun, atau yang berhubungan dengan informasi pribadi Anda, seperti tanggal lahir, nama, atau nomor telepon.
  • Ganti kata sandi Anda secara berkala dan aktifkan fitur autentikasi dua faktor (2FA) pada akun yang mendukungnya. Fitur ini meminta kode verifikasi tambahan yang dikirimkan melalui SMS, email, atau aplikasi khusus setelah Anda memasukkan kata sandi. Dengan begitu, akun Anda menjadi lebih aman karena membutuhkan dua faktor untuk masuk.
  • Perbarui software yang Anda gunakan secara teratur. Pembaruan software seringkali mencakup perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi Anda dari serangan phising atau malware lainnya. Jangan abaikan notifikasi pembaruan software yang muncul di perangkat Anda.
  • Lakukan scan malware secara berkala. Gunakan software antivirus yang terpercaya dan selalu aktifkan fitur pemindaian dan perlindungan secara otomatis. Software antivirus dapat membantu mendeteksi dan menghapus malware yang ada di perangkat Anda, termasuk yang berhubungan dengan phising.
.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda dapat menghindari phising dan menjaga data pribadi Anda tetap aman. Namun, jika Anda sudah terlanjur menjadi korban phising, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, seperti:
  • Melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang, seperti bank, perusahaan, atau lembaga resmi yang terkait dengan data yang dicuri.
  • Mengubah kata sandi dan mengunci akun yang terkait dengan data yang dicuri.
  • Memantau laporan kredit dan transaksi finansial Anda secara rutin untuk mengetahui adanya aktivitas mencurigakan.
  • Menghubungi penyedia layanan identitas untuk mendapatkan bantuan dalam mengembalikan identitas dan memulihkan kerugian.

Phising adalah ancaman serius yang dapat merusak hidup Anda di era digital. Oleh karena itu, Anda harus selalu waspada dan berhati-hati dalam menjaga keamanan data pribadi Anda. 















sumber : Berbagai Sumber
gambar
Back to Posts