Bagaimana Pemimpin Keamanan Dapat Membangun Kepercayaan Digital di Era Digital

By SumedangKab-CSIRT in Literasi Keamanan Informasi

Literasi Keamanan Informasi
Kepercayaan digital adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis di era digital. Kepercayaan digital adalah rasa percaya konsumen terhadap organisasi dalam melindungi data, informasi, dan identitas digital mereka, serta menyediakan produk dan layanan yang aman, transparan, dan etis. Namun, membangun kepercayaan digital tidaklah mudah. Pemimpin keamanan memiliki peran besar dalam misi ini, tetapi mereka juga harus bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya di dalam dan luar organisasi.

Mengapa Kepercayaan Digital Penting?
Menurut survei McKinsey, sebagian besar konsumen menganggap kepercayaan digital sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka, bahkan hampir setara dengan faktor-faktor lain seperti harga dan waktu pengiriman. Konsumen juga mengharapkan transparansi dari perusahaan tentang bagaimana data dan informasi mereka digunakan, dan bagaimana perusahaan melindungi mereka dari ancaman siber. Jika perusahaan gagal memenuhi harapan ini, konsumen akan berpaling ke pesaing yang lebih dapat dipercaya.
.
Survei PwC juga menunjukkan bahwa kepercayaan digital berdampak positif terhadap pertumbuhan bisnis. Perusahaan yang berhasil membangun kepercayaan digital cenderung memiliki pertumbuhan pendapatan dan laba tahunan lebih dari 10 persen, dibandingkan dengan perusahaan yang kurang berhasil. Selain itu, perusahaan yang memiliki kepercayaan digital tinggi juga lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, seperti perkembangan teknologi AI dan data.
.
Bagaimana Pemimpin Keamanan Dapat Membangun Kepercayaan Digital?
Pemimpin keamanan memiliki tanggung jawab utama untuk mencegah dan menangani insiden siber yang dapat merusak kepercayaan digital. Namun, mereka juga harus berperan sebagai fasilitator, inovator, dan kolaborator dalam menciptakan ekosistem kepercayaan digital yang melibatkan berbagai elemen, seperti:
  • Kualitas: Produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan harus memenuhi atau melebihi ekspektasi konsumen, baik dari segi fungsionalitas, kinerja, maupun keamanan.
  • Ketersediaan: Konsumen harus dapat mengakses informasi yang akurat dan tepat waktu, tanpa gangguan atau hambatan.
  • Keamanan dan privasi: Konsumen harus yakin bahwa data dan informasi mereka aman dan terlindungi dari serangan siber, pencurian, atau penyalahgunaan.
  • Etika dan integritas: Perusahaan harus menjalankan nilai-nilai yang dijanjikan, dan bertindak sesuai dengan hukum dan standar etika yang berlaku.
  • Transparansi dan kejujuran: Konsumen harus diberitahu tentang bagaimana data dan informasi mereka digunakan, dan apa manfaat dan risikonya. Jika terjadi pelanggaran atau insiden, konsumen harus diberi tahu bagaimana perusahaan menyelesaikan masalah dan mencegahnya terulang.
  • Ketahanan: Perusahaan harus menunjukkan bahwa mereka stabil dan dapat bertahan dari situasi yang tidak menguntungkan, sekaligus berevolusi untuk memanfaatkan teknologi dan kemajuan baru.

Untuk mencapai hal-hal di atas, pemimpin keamanan harus melakukan beberapa langkah, antara lain:
  • Mengadopsi pendekatan zero trust, yaitu asumsi bahwa tidak ada entitas yang dapat dipercaya secara default, baik di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini mengharuskan pemimpin keamanan untuk menerapkan mekanisme verifikasi, enkripsi, dan segmentasi yang ketat untuk melindungi data dan sistem dari ancaman internal dan eksternal.
  • Mengintegrasikan keamanan dengan strategi bisnis, yaitu memahami tujuan, prioritas, dan tantangan bisnis, dan menyelaraskan inisiatif keamanan dengan mereka. Hal ini membutuhkan pemimpin keamanan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemimpin bisnis dan fungsi lainnya, serta mengukur dan melaporkan dampak keamanan terhadap kinerja bisnis.
  • Menginovasi dengan AI dan data, yaitu memanfaatkan teknologi AI dan data untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kreativitas keamanan. Hal ini mengharuskan pemimpin keamanan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola dan mengoptimalkan AI dan data, serta memastikan bahwa mereka digunakan dengan cara yang aman, transparan, dan etis.
  • Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan, yaitu membangun budaya keamanan yang melibatkan semua karyawan, mitra, dan konsumen. Hal ini mengharuskan pemimpin keamanan untuk menyediakan pelatihan, edukasi, dan komunikasi yang efektif dan menarik, serta memberikan insentif dan umpan balik yang positif.

Kesimpulan
Kepercayaan digital adalah aset yang berharga bagi perusahaan di era digital. Pemimpin keamanan memiliki peran kunci dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan digital, tetapi mereka juga harus bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya di dalam dan luar organisasi. Dengan mengadopsi pendekatan zero trust, mengintegrasikan keamanan dengan strategi bisnis, menginovasi dengan AI dan data, dan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan, pemimpin keamanan dapat menciptakan ekosistem kepercayaan digital yang kuat dan berkelanjutan.













sumber
Back to Posts