10 Tips Untuk Melindungi Endpoint Part 1

By SumedangKab-CSIRT in Literasi Keamanan Informasi

Literasi Keamanan Informasi
Di dunia digital saat ini, di mana konektivitas adalah segalanya, endpoint berfungsi sebagai pintu gerbang menuju kerajaan digital bisnis. Oleh karena itu, endpoint adalah salah satu target favorit peretas.
.
Menurut researcher, 70% pelanggaran yang berhasil dimulai dari endpoint.  endpoint  yang tidak terlindungi memberikan titik masuk yang rentan untuk melancarkan serangan siber yang menghancurkan. Karena tim TI perlu melindungi lebih banyak endpoint dan lebih banyak jenis endpoint dibandingkan sebelumnya.
.
Tim TI perlu meningkatkan keamanan endpoint, namun dari mana tim TI memulainya? Di situlah panduan ini berperan dan berikut adalah 10 tips keamanan endpoint yang wajib diketahui dan harus dimiliki oleh setiap profesional TI dan keamanan.
.
1. Ketahui Endpoint Anda: Mengidentifikasi dan Memahami Endpoint
Memahami endpoint jaringan seperti membuat peta untuk strategi keamanan siber . Mulailah dengan mencatat semua endpoint yang dapat berfungsi sebagai pintu gerbang ancaman dunia maya. Lakukan inventarisasi menyeluruh dan kategorikan endpoint berdasarkan sensitivitas dan kekritisannya. Ini akan membantu tim TI menyesuaikan pertahanan untuk mengatasi kerentanan spesifik yang terkait dengan setiap perangkat.
Tips
  • Manfaatkan alat manajemen aset untuk mempertahankan inventaris terbaru di semua endpoint.
  • Kategorikan endpoint berdasarkan fungsi dan kepentingannya bagi organisasi.
  • Prioritaskan langkah-langkah keamanan untuk endpoint yang kritis.
.
2. Kembangkan Strategi Patch Proaktif
Memperbarui sistem operasi dan aplikasi secara berkala adalah landasan keamanan endpoint. Mengembangkan strategi manajemen patch yang proaktif memastikan bahwa kerentanan yang diketahui segera diatasi, sehingga mengurangi risiko eksploitasi oleh penjahat dunia maya. Dengan membangun proses patch yang sistematis dan tepat waktu, Anda dapat memastikan bahwa endpoint diperbarui dengan patch keamanan terbaru, yang dapat mencegah potensi insiden yang dapat membahayakan data sensitif atau mengganggu operasional.
Tips:
  • Sederhanakan pembaruan dengan alat manajemen patch otomatis, atau cari solusi keamanan terkelola untuk mengurangi beban ini pada tim Anda.
  • Prioritaskan patch berdasarkan tingkat keparahan dan potensi dampaknya.
  • Uji pembaruan di lingkungan non-produksi sebelum diluncurkan secara lebih luas.
  • Jadwalkan patch di luar jam sibuk untuk meminimalkan gangguan.
.
3. Tambahkan Lapisan Pertahanan Ekstra dengan MFA
Menerapkan autentikasi multifaktor (MFA) menambahkan lapisan perlindungan terhadap akses tidak sah ke endpoint. Dengan mewajibkan pengguna memberikan berbagai bentuk identifikasi seperti kata sandi, token keamanan, atau pengenalan wajah dengan begitu tim TI dapat meningkatkan keamanan endpoint secara signifikan. Mendorong pengguna untuk mengadopsi MFA di semua perangkat untuk memperkuat mekanisme otentikasi. Edukasi pengguna mengenai pentingnya hal ini dan bagaimana hal ini dapat mencegah penjahat dunia maya meskipun mereka mendapatkan kredensial login mereka.
Tips:
  • Aktifkan MFA untuk semua akun pengguna, terutama yang memiliki akses ke informasi sensitif.
  • Audit pengaturan MFA secara berkala untuk memastikan efektivitas yang berkelanjutan.
  • Pasangkan MFA dengan sistem masuk tunggal (SSO) untuk menyeimbangkan kenyamanan dan keamanan.
.
4. Menganut Prinsip Sedikit Hak Istimewa
Mematuhi prinsip hak istimewa paling sedikit dapat membantu Anda mencapai keseimbangan yang tepat antara keamanan dan fungsionalitas. Prinsip hak istimewa paling sedikit bekerja dengan hanya mengizinkan akses yang cukup bagi pengguna, program, atau proses untuk menjalankan fungsinya. Dengan membatasi akses pengguna hingga jumlah minimum yang diperlukan untuk peran mereka, dengan menerapkan prinsip ini tim TI telah mengurangi risiko akses tidak sah ke endpoint. Pastikan juga untuk meninjau izin akses secara rutin untuk menjaga keamanan tanpa mengganggu pengoperasian sehari-hari.
Tips:
  • Audit hak akses pengguna, program, atau proses untuk mengidentifikasi dan meminimalkan hak istimewa yang tidak perlu.
  • Gunakan kontrol akses berbasis peran untuk menyelaraskan izin dengan tanggung jawab pekerjaan.
  • Siapkan tinjauan rutin untuk menjaga prinsip hak istimewa paling rendah tetap efektif seiring waktu.
.
5. Tingkatkan Pertahanan Endpoint Anda
Bayangkan membangun benteng dengan pertahanan berlapis. Itulah konsep di balik pertahanan mendalam. Menggabungkan firewall, perangkat lunak antivirus, deteksi dan respons endpoint, serta deteksi intrusi akan menciptakan postur keamanan yang kuat untuk endpoint dan jaringan yang lebih luas. Pendekatan ini memastikan bahwa meskipun satu lapisan ditembus, lapisan lainnya tetap utuh, sehingga memberikan pertahanan holistik terhadap apa pun yang dilempar peretas kepada Anda.
Tips:
  • Pertahanan mendalam biasanya melibatkan kombinasi pengendalian keamanan fisik, pengendalian keamanan teknis, dan pengendalian keamanan administratif.
  • Untuk menentukan lapisan apa yang Anda perlukan, carilah celah di antara komponen-komponen sistem di mana musuh dapat menemukan jalan masuknya.
  • Pertimbangkan solusi keamanan siber terkelola untuk menerapkan dan mengelola pertahanan berlapis-lapis ini.

Back to Posts